Jumat, 25 Maret 2011

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA


Remaja adalah asset dan generasi penerus bangsa. Perjuangan para pendahulu negeri ini dan pembangunan yang dilakukan sekarang adalah wujud pelestarian bangsa. Remaja perlu disiapkan untuk meneruskan lestarinya bangsa ini.
Remaja adalah suatu masa transisi yang melibatkan perubahan tubuh, perubahan emosi, pencarian identitas diri. Suatu masa yang sangat krusial, dimana jika seorang remaja tidak mendapatkan bimbingan, perhatian dan kasih sayang dari keluarga dan lingkungan, mereka akan mudah terpapar informasi dan prilaku yang salah yang dapat membahayakan kelanjutan perkembangannya .
 Pada tahun 1994 diadakan konferensi internasional tentang kependudukan dan pembangunan (ICPD)  yang salah satu konsensus dari konferensi tersebut adalah pemberian informasi tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KKR) dan pelayanan kesehatan reproduksi. Masyarakat diingatkan kembali tentang tanggung jawab orang tua dalam membimbing anaknya termasuk bimbingan dalam kesehatan reproduksi.
Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi masih rendah, terutama dalam hal menghindari kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), Infeksi Menular Seksual (IMS), HIV dan AIDS. Hasil Survei Kesehatan Reproduksi  Remaja  Indonesia (SKRRI) Tahun 2002-2003 yang dilakukan oleh BPS memperlihatkan bahwa tingkat pengetahuan dasar penduduk usia 15-24 tahun tentang ciri-ciri pubertas sudah cukup baik, namun dalam hal pengetahuan tentang masa subur, resiko kehamilan dan anemia  masih rendah. Demikian pula pengetahuan remaja tentang IMS, HIV dan AIDS

TINGKAT PENGETAHUAN PENDUDUK USIA 15-24 TAHUN TENTANG BEBERAPA ISU KESEHATAN REPRODUKSI  INDONESIA TAHUN 2002-2003
KARAKTERISTIK
PRESENTASI PENDUDUK YANG MENGETAHUI DENGAN BENAR TENTANG:
Ciri-Ciri Pubertas Pada Laki-laki
Ciri-Ciri Pubertas Pada Perempuan
Masa Subur Perempuan
Resiko Hamil jika Sekali Berhubungan Seks
Anemia
LAKI-LAKI
80,2
70,2
20,4
46,1
65,7
PEREMPUAN
80,8
90,1
30,7
43,1
44,9
(Modul Pelatihan Pengelolaan Pemberian Informasi KKR Oleh Pendidik  Sebaya, 2008 hal 18)




TINGKAT PENGETAHUAN PENDUDUK USIA 15-24 TAHUN TENTANG BEBERAPA ISU HIV dan AIDS dan IMS  INDONESIA TAHUN 2002-2003

KARAKTERISTIK
PRESENTASI PENDUDUK:
Pernah Mendengar HIV dan AIDS
Percaya HIV dan AIDS dapat dihindari
Mengetahui 1 cara menghindari HIV dan AIDS
Mengetahui 2  cara menghindari HIV dan AIDS
Pernah mendengar tentang IMS
Dapat menyebutkan gejala IMS
LAKI-LAKI
82,1
65,6
36,3
10,7
40,0
30,0
PEREMPUAN
87,7
70,1
32,8
9,9
30,0
20,0
(Modul Pelatihan Pengelolaan Pemberian Informasi KKR Oleh Pendidik  Sebaya, 2008 hal 19)

 Survey yang dilakukan Lembaga Demografi FE-UI tahun 1999 dan 2003 menunjukkan bahwa pemberian informasi  tidak terbukti mendorong remaja mencoba melakukan hubungan seks atau berperilaku seksual aktif.
Secara garis besar pokok bahasan KKR adalah Perkembangan Seksualitas (termasuk pubertas dan Kehamilan yang tidak diinginkan) HIV dan AIDS, dan NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, Zat Adiktif). Ketiga bahasan tersebut di kenal dengan TRIAD KKR.
Arah kebijakan dari KKR adalah mewujudkan TEGAR REMAJA 2015. Membangun setiap remaja Indonesia menjadi TEGAR REMAJA yaitu remaja yang berperilaku sehat, menghindari resiko TRIAD KKR, menunda usia perkawinan, menginternalisasi norma keluarga kecil berkualitas dan menjadi contoh, idola, teladan dan model bagi sebayanya dalam rangka mewujudkan Tegar keluarga untuk mencapai keluarga berkualitas.
Untuk itu setiap remaja harus menyadari pentingnya KKR dan orang tua serta masyarakat mempunyai kewajiban dalam membimbing dan memberikan informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi yang benar. Dengan keseimbangan tersebut diharapkan keluarga Indonesia merupakan keluarga yang berkualitas karena dibentuk dari remaja yang berkualitas dan berprilaku sehat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar