Remaja adalah asset dan generasi penerus bangsa. Perjuangan para pendahulu negeri ini dan pembangunan yang dilakukan sekarang adalah wujud pelestarian bangsa. Remaja perlu disiapkan untuk meneruskan lestarinya bangsa ini.
Remaja adalah suatu masa transisi yang melibatkan perubahan tubuh, perubahan emosi, pencarian identitas diri. Suatu masa yang sangat krusial, dimana jika seorang remaja tidak mendapatkan bimbingan, perhatian dan kasih sayang dari keluarga dan lingkungan, mereka akan mudah terpapar informasi dan prilaku yang salah yang dapat membahayakan kelanjutan perkembangannya .
Pada tahun 1994 diadakan konferensi internasional tentang kependudukan dan pembangunan (ICPD) yang salah satu konsensus dari konferensi tersebut adalah pemberian informasi tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KKR) dan pelayanan kesehatan reproduksi. Masyarakat diingatkan kembali tentang tanggung jawab orang tua dalam membimbing anaknya termasuk bimbingan dalam kesehatan reproduksi.
Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi masih rendah, terutama dalam hal menghindari kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), Infeksi Menular Seksual (IMS), HIV dan AIDS. Hasil Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) Tahun 2002-2003 yang dilakukan oleh BPS memperlihatkan bahwa tingkat pengetahuan dasar penduduk usia 15-24 tahun tentang ciri-ciri pubertas sudah cukup baik, namun dalam hal pengetahuan tentang masa subur, resiko kehamilan dan anemia masih rendah. Demikian pula pengetahuan remaja tentang IMS, HIV dan AIDS
TINGKAT PENGETAHUAN PENDUDUK USIA 15-24 TAHUN TENTANG BEBERAPA ISU KESEHATAN REPRODUKSI INDONESIA TAHUN 2002-2003
KARAKTERISTIK | PRESENTASI PENDUDUK YANG MENGETAHUI DENGAN BENAR TENTANG: | ||||
Ciri-Ciri Pubertas Pada Laki-laki | Ciri-Ciri Pubertas Pada Perempuan | Masa Subur Perempuan | Resiko Hamil jika Sekali Berhubungan Seks | Anemia | |
LAKI-LAKI | 80,2 | 70,2 | 20,4 | 46,1 | 65,7 |
PEREMPUAN | 80,8 | 90,1 | 30,7 | 43,1 | 44,9 |
(Modul Pelatihan Pengelolaan Pemberian Informasi KKR Oleh Pendidik Sebaya, 2008 hal 18)
TINGKAT PENGETAHUAN PENDUDUK USIA 15-24 TAHUN TENTANG BEBERAPA ISU HIV dan AIDS dan IMS INDONESIA TAHUN 2002-2003
KARAKTERISTIK | PRESENTASI PENDUDUK: | |||||
Pernah Mendengar HIV dan AIDS | Percaya HIV dan AIDS dapat dihindari | Mengetahui 1 cara menghindari HIV dan AIDS | Mengetahui 2 cara menghindari HIV dan AIDS | Pernah mendengar tentang IMS | Dapat menyebutkan gejala IMS | |
LAKI-LAKI | 82,1 | 65,6 | 36,3 | 10,7 | 40,0 | 30,0 |
PEREMPUAN | 87,7 | 70,1 | 32,8 | 9,9 | 30,0 | 20,0 |
(Modul Pelatihan Pengelolaan Pemberian Informasi KKR Oleh Pendidik Sebaya, 2008 hal 19)
Survey yang dilakukan Lembaga Demografi FE-UI tahun 1999 dan 2003 menunjukkan bahwa pemberian informasi tidak terbukti mendorong remaja mencoba melakukan hubungan seks atau berperilaku seksual aktif.
Secara garis besar pokok bahasan KKR adalah Perkembangan Seksualitas (termasuk pubertas dan Kehamilan yang tidak diinginkan) HIV dan AIDS, dan NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, Zat Adiktif). Ketiga bahasan tersebut di kenal dengan TRIAD KKR.
Arah kebijakan dari KKR adalah mewujudkan TEGAR REMAJA 2015. Membangun setiap remaja Indonesia menjadi TEGAR REMAJA yaitu remaja yang berperilaku sehat, menghindari resiko TRIAD KKR, menunda usia perkawinan, menginternalisasi norma keluarga kecil berkualitas dan menjadi contoh, idola, teladan dan model bagi sebayanya dalam rangka mewujudkan Tegar keluarga untuk mencapai keluarga berkualitas.
Untuk itu setiap remaja harus menyadari pentingnya KKR dan orang tua serta masyarakat mempunyai kewajiban dalam membimbing dan memberikan informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi yang benar. Dengan keseimbangan tersebut diharapkan keluarga Indonesia merupakan keluarga yang berkualitas karena dibentuk dari remaja yang berkualitas dan berprilaku sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar